Total Tayangan Halaman

Senin, 18 Oktober 2010

http://www.kraukk.com/afiliasi/idevaffiliate.php?id=2422

hmm,.. seafood merupakan sumber protein yang sangat penting bagi tubuh kita. Tidak hanya sehat,. namun juga lezzatttttt,... G prcaya nich??? heheheh,.. okey dech,. klick aja di judul link diatas, ,. he,..he buktikan kedasyatanya.,.

Minggu, 04 Oktober 2009

psikoanalisis

PSIKOANALISIS

Psikoanalisis ialah sebuah metode perawatan medis bagi orang-orang yang menderita gangguan syaraf. Psikoanalisis merupakan suatu jenis terapi yang bertujuan untuk mengobati seseorang yang mengalami penyimpangan mental dan syaraf..

Psikoanalisis merupakan psikologi ketidak-sadaran, perhatian-perhatiannya tertuju ke arah bidang-bidang motivasi, emosi, konflik, mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud ketika ia menangani neurosis dan masalah mental lainnya.

sumbangan-sumbangan utama yang bersejarah dari teori dan praktek psikoanalitik mencakup:
(1) Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia.
(2) Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor-faktor tak sadar.
(3) Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian di masa dewasa.
(4) Teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme-mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan kecemasan.
(5) Pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara-cara mencari keterangan dari ketaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi

Dalam teori psikoanalisis yang dipakainya, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga unsur dan sistem, yakni Id (Das Es), Ego (Das Ich), dan Superego (Das Uber Ich). Ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk totalitas dan tingkah laku manusia yang tak lain merupakan produk interaksi ketiganya. Id adalah komponen biologis, ego adalah komponen psikologis, sedangkan superego merupakan komponen sosial.

Id
id ialah bagian bawah sadar psikis yang berusaha memenuhi dorongan naluriah dasar. Id merupakan tempat bersemayam naluri-naluri. Id kurang terorganisasi, buta, menuntut, mendesak, dan bersifat tidak sadar. Id hanya timbul oleh kesenangan tanpa disadari oleh nilai, etika, dan akhlak. Dengan beroperasi pada prinsip kesenangan ini, id merupakan sumber semua energi psikis, yakni libido, dan pada dasarnya bersifat seksual. Id bekerja sejalan dengan prinsip-prinsip kenikmatan, yang bisa dipahami sebagai dorongan untuk selalu memenuhi kebutuhan dengan serta merta. Fungsi satu-satunya id adalah untuk mengusahakan segera tersalurnya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan yang dicurahkan dalam jasadnya oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.


Ego
Tugas ego adalah untuk mempertahankan kepribadiannya sendiri dan menjamin penyesuaian dengan alam sekitar. Ego juga mengontrol apa yang mau masuk kesadaran dan apa yang akan dikerjakannya. Ego menghubungkan organisme dengan realitas dunia melalui alam sadar yang dia tempati, dan dia mencari objek-objek untuk memuaskan keinginan dan nafsu yang dimunculkan id untuk merepresentasikan apa yang dibutuhkan organisme.

Superego
Lebih lanjut lagi, Fungsi utama dari superego antara lain (1) sebagai pengendali dorongan-dorongan naluri id agar disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat; (2) mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan kenyataan; dan (3) mendorong individu kepada kesempurnaan. Superego senantiasa memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang berbeda ke alam bawah sadar. Superego, bersama dengan id, berada di alam bawah sadar.
Jadi superego cenderung untuk menentang, baik ego maupun id, dan membuat dunia menurut konsepsi yang ideal. Ketiga aspek tersebut meski memiliki karakteristik sendiri dalam prakteknya, namun ketiganya selalu berinteraksi secara dinamis.

Mekanisme Pertahanan Ego

Mekanisme pertahahan ego termasuk dalam teori psikoanalisis Sigmund Freud. Timbulnya mekanisme pertahanan ego tersebut, karena adanya kecemasan-kecemasan yang dirasakan individu. Maka, mekanisme pertahanan ego terkait dengan kecemasan individu. Adapun definisi kecemasan ialah perasaan terjepit atau terancam, ketika terjadi konflik yang menguasai ego. Kecemasan-kecemasan ini ditimbulkan oleh ketegangan yang datang dari luar.
Sigmund Freud sendiri mengartikan mekanisme pertahanan ego sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan.
Mekanisme-mekanisme pertahanan ego itu tidak selalu patologis, dan bisa memiliki nilai penyesuaian jika tidak menjadi suatu gaya hidup untuk menghindari kenyataan. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego yang digunakan oleh individu bergantung pada taraf perkembangan dan derajat kecemasan yang dialaminya.
Lebih lanjut lagi, semua mekanisme pertahanan ego memiliki dua ciri umum, yakni (1) mereka menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan kenyataan, dan (2) mereka bekerja secara tidak sadar sehingga orangnya tidak tahu apa yang terjadi.

Represi

Represi ialah suatu pertahanan dengan mana anda secara otomatis mengubur pikiran-pikiran atau keinginan yang tak dapat diterima dalam ketaksadaran anda. Kecemasan-kecemasan tersebut dikubur ke alam bawah sadar seseorang. represi merupakan isi kesadaran yang traumatis atau bisa membangkitkan kecemasan, mendorong kenyataan yang tidak bisa diterima kepada ketaksadaran, atau menjadi tidak menyadari hal-hal yang menyakitkan.
Mekanisme pertahanan ego ini sangat berbahaya. Apabila otak bawah sadar mereka tidak mampu menampung lagi, maka kecemasan-kecemasan tersebut akan timbul ke permukaan dalam bentuk reaksi emosi yang berlebihan.

Sublimasi

sublimasi merupakan suatu proses bawah sadar dimana libido ditunjukkan atau diubah arahnya ke dalam bentuk penyaluran yang lebih dapat diterima. sublimasi merupakan mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah dan atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif Id yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima oleh masyarakat.
sublimasi ialah suatu mekanisme pertahanan ego yang menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau yang secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan-dorongannya. Sublimasi suatu mekanisme pertahanan ego yang melepaskan unek-unek perasaan, terutama yang bersifat seksual dalam suatu cara yang tidak bersifat seksual. Sublimasi selalu mengubah berbagai rangsangan yang tidak diterima, apakah itu dalam bentuk seks, kemarahan, ketakutan atau bentuk lainnya, ke dalam bentuk-bentuk yang bisa diterima secara social. Mekanisme pertahanan ego seperti ini sangat bermanfaat, karena tidak ada pihak yang merasa dirugikan, baik individu itu sendiri ataupun orang lain.















Nama :Basuki
NIM :C0607002
PSIKOLOGI SENI
S.RUPA MURNI
FSSR
2009

Minggu, 30 Agustus 2009

DESEMBER HITAM

Sekitar Desember Hitam

Seni rupa kontemporer menunjukkan kemunculannya di Yogyakarta sekitar tahun 1973. Waktu itu sejumlah mahasiswa STSRI “ASRI” mulai bereksperimen dengan bentuk-bentuk baru. Sejumlah Mahasiswa seperti Hardi, Agus Dermawan T, Harsono, Siti Adiati, mengikuti jejak senior mereka seperti Muryoto Harotoyo, mulai menyadari pentingnya menambah pengetahuan di bidang-bidang lain, terutama filsafat. Hardi, misalnya sering mencomot pemikiran Martin Buber. Pengetahuan mereka tentang filsafat tentu saja tidak mendalam, tetapi waktu itu mereka sadar bahwa STSRI “ASRI” ketinggalan dari ITB dalam memanfaatkan ilmu-ilmu bantu. Diskusi sering diselenggarakan dan mahasiswa meresponnya dengan antusias (waktu itu masih ada lembaga Dewan Mahasiswa yang nantinya dibubarkan ketika Daoed Joesoef menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan). Keadaan ini dibuat lebih hidup dengan seringnya STSRI “ASRI”, antara lain lewat Pak Soedarso Sp., mendatangkan penceramah asing. Ceramah biasanya disertai dengan diskusi dan pemutaran slide, kegiatan tersebut seperti pemutaran film tentang kehidupan seniman dan proses penciptaannya sekarang ini jarang diadakan.

Keadaan itulah yang ikut mendorong mahasiswa mengekspresikan dirinya tidak hanya di “Menara Gading” kampus tapi juga di masyarakat. Kelompok 5 lahir antara lain juga didorong oleh keadaan semacam itu. Kelompok ini terdiri Hardi, Harsono, B. Munny Ardhi, Siti Adiati, dan Nanik Mirna. Mereka berlima bisa disebut sebagai agen perdebatan dan diskusi di STSRI “ASRI”. Tetapi cerita mereka dari sisi negative juga ada. Mereka kadang-kadang kurang menghargai orang lain. Kritik mereka terhadap Jurusan Dekorasi (kini Program Studi Disain Interior FSR ISI), meskipun maksudnya baik, seringkali menyakitkan hati. Dengan kata lain, kelompok ini juga bisa dikatakan memiliki kekuasaan di kalangan mahasiswa. Nantinya akan terlihat bahwa kelompok ini kadang-kadang, dengan kekuasaan mereka, melecehka mahasiswa-mahasiswa tertentu . kelompok inilah yang bersama Sanento Yuliman, kritikus seni rupa dan pengajar ITB, dan sejumlah mahasiswa ITB mendeklamasikan terbentuknya Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB).

Berbekalkan idealisme yang menyala-yala, mereka menggelar karya-karya seni lukis di beberap kota, antara lain Solo dan Surabaya. Pameran ini, terutama yang di Surabaya di liput secara luas di media massa antara lain, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, Kompas, Sinar Harapan (sekarang Suara Pembaruan), dan suara karya. Pameran dSolo diselenggerakan 16-20 September 1972, sedangkan yang di Surabaya diselenggerakan setahun kemudian, mulai 27 Agustus 1973. Terselenggaranya kedua pameran ini oleh lima mahasiswa STSRI “ASRI” merupakan prestasi tersendiri mengingat waktu itu keadaan ekonomi Indonesia masih memilukan dan izin pameran seni rupa juga tidak gampang didapat. Para mahasiswa STSRI “ASRI” waktu itu memang giat melakukan pameran, termasuk keluar kota, dan diskusi. Semarang yang waktu itu masih terlelap (dan akan terus terlelap?) tidur dalam kegiatan pameran, oleh para mahasiswa STSRI “ASRI” dicoba dibangunkan dengan kegiatan pameran, meskipun hingga sekarang Semarang terus tidur nyenyak.

Jumat, 10 Juli 2009

semangat belajar sesuatu yang baru kita kenal


Namaku basuki. Panggilanku fendy.
Sekarang ini alhamdulilah kuliah d salah satu universitas negeri di surakarta. Aku mengambil jurusan senirupa murni. Disana saya belajar banyak akan segala hal yang berhubungan dengan seni. Ternyata seni itu luas. Bukan hanya Identik dengan lukisan.

hehe,.
dlu aku memang beranggapan seni hanya berkutat dengan kegiatan melukis, melukis dan melukis. Namun setelah aku belajar d sana, aku mulai mngenal sedikit demi sedikit d seni rupa murni. Apalagi saat itu ada materi fotografi dasar, yang harus menggunakan kamera jenis SLR manual yang harus diolah sendiri teknik2 tersebut untuk mendapatkan gambar yg bagus. Mulai dari diafragma, speed, fokus, jarak, maupun komposisi yang tepat.

haha,...
Padahal kamera yg biasa aj aku blum punya, apalagi tipe SLR. Tapi untung saja temenku yang kebetulan anak dosen di tempatku kuliah yang sekaligus dosenku, memiliki kamera yang saya butuhkan untuk tugas itu. Kebetulan juga beliau dlu mengajar fotografi, jadi kami dapat belajar darinya. Awalnya aku sama sekali belum bisa menggunakan kamera tersebut. Bahkan tiap hasil jepretan yg kami ambil selalu saja ad kelemahannya, khususnya dari segi tehknis. Tiap kali selesai melakukan jepretan selalu aku catat, lalu aku pelajari, sekalian eksperiment teknik. Sampai menghabiskan banyak sekali film dg hasil jpretan tidak sesuai yang kami inginkan.

Untuk mengatasi kterbatasan dana dari aktifitas itu, kami selalu patungan untuk membeli film. Kian hari aku mulai terbiasa dengan kamera itu. Hal itu berawal setelah aku membandingkan hasil jepretanku dengan data yang aku tulis setelah melakukan jepretan. Tentunya membandingkan nomor film dengan isi data yang aku sesuaikan. Aku mulai tau bumbu2 teknis untuk menghasilkan gambar yang saya inginkan. bersambung,..

eksperimen_ikane mawut

eksperimen_ikane mawut
fto ini menggunakan sedikit trik, tp tetep hasil murni tanpa gubahan komputer.

eksperiment filter

eksperiment filter
hp 7650 with filter. Beliau adalah pak agustinus, ayah dr temanku.

kolaborasi

kolaborasi
foto ini ku jepret dengan hp kamera 7650. ketika itu aku sedang merasa terkagum2 dengan lukisan tuhan ini, hingga ingin membuatku berkolaborasi dengan karyaku yaitu bagian dari tanganku.

eksperiment natal

eksperiment natal
hp 7650 with filter. Foto ini adalah hasil coba2 yg aku lakukan dg menggunakan kamera hp 7650 yg aku kombinasikan dengan type filter tertentu.

bagaimana perasaanmu akan aktifitas fotografi?